APAKAH BENAR HEWAN TERNAK KEBAL TERHADAP VIRUS CORONA ?
ANGGAPAN kalau tidak terdapat hewan ternak yang mati sebab terserang peradangan virus
Corona Covid- 19 tersebar di Instagram. Klaim ini diunggah oleh
account @indonesian_flatearth_society pada 25 September 2020.
Account
itu mengunggah gambar sekumpulan domba di suatu kandang yang dibubuhi dengan
bacaan berbunyi:" Tidak terdapat physical distancing, tidak terdapat
masker, tidak terdapat mencuci tangan, APD, dll. Kami senantiasa sehat
walafiat.."
Tidak hanya memberikan gambar itu, account tersebut pula menulis narasi berikut:" Tidak satupun terdapat berita ataupun kabar di segala dunia.. hewan ternak mati massal akibat covid.. Sementara itu hewan- hewan tsb tidak melaksanakan protokol kesehatan. Di lain sisi, pihak- pihak tertentu terus menebar teror ke warga tentang bahaya covid yang amat mematikan sekali.."
Apa
benar hewan ternak lebih kebal terhadap peradangan Covid- 19?
Pengecekan
FAKTA
Bersumber
pada penelusuran Regu CekFakta Tempo, beberapa negeri sudah memberi tahu
permasalahan peradangan Covid- 19 pada hewan peliharaan serta hewan di kebun
fauna. Terdapat pula permasalahan peradangan Covid- 19 pada ribuan cerpelai(
sejenis musang) di sebagian peternakan di Eropa.
Pusat
Penangkalan serta Pengendalian Penyakit( CDC) Amerika Serikat melaporkan data
menimpa resiko penularan Covid- 19 pada hewan ke manusia ataupun manusia ke
hewan sesungguhnya masih lumayan terbatas. Bagi mereka, lebih banyak riset yang
dibutuhkan terpaut perihal tersebut. Tetapi, CDC menebak virus Corona baru ini
bisa menyebar dari manusia ke hewan dalam sebagian suasana, paling utama bila
terdapat kontak dekat dengan orang yang mengidap Covid- 19.
CDC
mencatat sebagian permasalahan di mana hewan dinyatakan positif terinfeksi
Covid- 19, ialah bagaikan berikut:
Beberapa
kecil kucing serta anjing peliharaan dilaporkan terinfeksi Covid- 19 di
sebagian negeri, tercantum AS. Sebagian besar hewan peliharaan ini sakit
sehabis kontak dengan pengidap Covid- 19.
Sebagian
singa serta harimau ikon kebun fauna New York dinyatakan positif Covid- 19
sehabis menampilkan isyarat penyakit respirasi. Petugas kesehatan meyakini
mereka sakit sehabis terpapar pegawai kebun fauna yang terinfeksi Covid- 19.
Tetapi, mereka seluruh saat ini sudah sembuh total.
Covid-
19 dilaporkan menginfeksi beberapa cerpelai di sebagian peternakan di Belanda,
Denmark, serta Spanyol. Peradangan ini diisyarati dengan timbulnya penyakit
respirasi serta meningkatnya angka kematian. Sebab sebagian pekerja di
peternakan ini mempunyai indikasi Covid- 19, mungkin besar pekerja pertanian
yang terinfeksi tersebut merupakan sumber peradangan pada cerpelai.
Departemen
Pertanian Belanda mengkonfirmasi wabah Covid- 19 di peternakan cerpelai pada
akhir April 2020, tepatnya di 2 peternakan yang mempunyai ribuan hewan pemasok
industri bulu tersebut. Hewan- hewan itu ditilik sebab hadapi bermacam
indikasi, tercantum kesusahan bernapas, serta sebab angka kematian lebih besar
dari umumnya. Belanda merupakan produsen bulu cerpelai terbanyak di dunia tidak
hanya Tiongkok, Denmark, serta Polandia.
Wageningen
Bioveterinary Research Belanda menarangkan, sampai pertengahan September 2020,
paling tidak 40 peternakan cerpelai di Belanda terinfeksi Covid- 19. Sebagian
ternak yang terinfeksi sudah dimusnahkan semenjak 5 Juni 2020 sebab virus bisa
terus tersebar serta berisiko terhadap kesehatan warga serta hewan lain.
Pemerintah setempat membuat skema penutupan segala peternakan cerpelai pada
masa semi 2021.
Riset
tadinya menampilkan kalau musang memanglah rentan terhadap virus Corona baru
pemicu Covid- 19, SARS- CoV- 2. Sebab itu, diasumsikan kalau cerpelai pula bisa
jadi rentan terhadap virus ini. Pneumonia nampak pada cerpelai serta SARS- CoV-
2 ditemukan di organ serta usap kerongkongan. Bersumber pada alterasi kode
genetik virus, bisa disimpulkan kalau peternakan cerpelai sudah menularkan
virus satu sama lain.
Dikutip
dari Nature, terdapat dekat selusin hewan yang dikenal rentan terhadap virus
Corona baru ini. Sebagian spesies, tercantum anjing serta kucing peliharaan,
singa serta harimau di penangkaran, dan cerpelai yang dibudidayakan, nyaris
tentu tertular virus tersebut dari manusia.
Linda
Saif, pakar virus di Ohio State University, menarangkan hasil eksperimen
laboratorium menampilkan hamster, kelinci, serta marmoset pula rentan terhadap
Covid- 19. Tetapi, riset pada babi, bebek, serta ayam menampilkan ketiganya
lebih kebal terhadap virus Corona baru tersebut.
Sepanjang
ini, belum terdapat riset terhadap hewan ternak lain, semacam sapi, domba,
serta kuda.“ Bila SARS- CoV- 2 ditemui pada binatang liar ataupun spesies lain
yang mempunyai kontak dekat dengan ternak, perihal ini hendak tingkatkan
mungkin penularan antar spesies,” kata Saif.
KESIMPULAN
Bersumber
pada pengecekan kenyataan Tempo, klaim kalau" hewan ternak lebih kebal
terhadap peradangan Covid- 19" menyesatkan. Walaupun beberapa lembaga
melaporkan resiko penularan Covid- 19 pada hewan ke manusia ataupun manusia ke
hewan masih memerlukan lebih banyak riset, sebagian peternakan cerpelai di
Belanda, Denmark, serta Spanyol dilaporkan terinfeksi Covid- 19. Apalagi,
peternakan cerpelai di Belanda mencatat angka kematian cerpelai yang lebih
besar dari hari biasa. Sepanjang ini, belum terdapat riset soal kerentanan
peradangan Covid- 19 terhadap hewan ternak lain, semacam sapi, domba, serta
kuda.
0 Response to "APAKAH BENAR HEWAN TERNAK KEBAL TERHADAP VIRUS CORONA ?"
Post a Comment